Rabu, 19 Oktober 2011

Surat Cinta Untuk Calon Suamiku

Calon suamiku…
Entah dimana dirimu sekarang. Tapi aku yakin Allah pun mencintaimu sebagaimana Dia mencintaiku. Aku yakin Dia kini tengah melatihmu menjadi mujahid yang tangguh, hingga akupun bangga memilikimu kelak.
Siapapun engkau yang nantinya akan membawa sepotong sayap q, dan menyatukan kembali potongan sayap yang sempat  berkelana mencari sekeping hati, untuk mengisi  dan menyatukan kembali kepingan hati yang belum sempurna. Q yakin  kau adalah  insan pilihan yang disiapkan Allah untuk ku.
Meskipun orang-orang bilang ini belum nyata, namun azzam ku kuat sepotong sayap itu adalah milikku.
Calon suamiku…
Jika  aku bisa  menyulap diriku untuk menjadi sesuatu, maka aku akan menyulap engkau menjadi ayat suci dan menjadikan aku sebagai terjemahannya. Agar aku selalu bisa menemanimu dikala  orang menyapa dan mengucilkanmu serta mampu  memberikan kejelasan bagi yang belum memahamimu.


Wahai calon suamiku...
Jika harta yang engkau idamkan, maka ketahuilah diriku bukanlah orang yang berada. Tiada harta yang dapat kupersembahkan dalam ijab-kabul kita nanti. Tiada harta sebagai jaminan bahwa engkau akan menikmati sedikit kesenangan apabila ijab-kabul telah dilafazkan.
Jika keturunan yang engkau dambakan, ketahuilah bahwa aku hanyalah manusia biasa dari keluarga yang biasa pula.
Wahai calon suamiku...
Kecantikan, itulah pandangan pertama setiap insan. Malah aku meyakini bahwa engkau juga tidak terlepas seperti manusia yang lainnya.
Ketahuilah wahai calon suamiku, jika kecantikan itu yang engkau inginkan dari diriku, maka engkau telah salah langkah. Tiada kecantikan yang terlihat orang lain yang dapat kupertontonkan padamu.
Dan aku tidak dapat menjanjikan, bahwa aku mampu membahagiakan rumahtangga kita nantinya

Calon suamiku…
Inilah sekilas harapan yang kuukirkan dalam rangkaian kata. Seperti kata orang, tidak semua yang dirasakan dapat diungkapkan dengan kata-kata. Itulah yang kini kuhadapi. Kelak saat kita tengah bersama, maka disitulah kau akan memahami diriku, sama halnya dengan diriku yang akan belajar memahamimu.

Semoga diriku dan dirimu sentiasa didampingi rahmat dan keredhaanNya.\

Calon suamiku…
Aku menunggu dan merindukanmu